Mutiara

Jumat, 11 Desember 2015

Cerpen Si Perintis Masih Merintis

Si Perintis Masih Merintis
J.F dan U.S.P.A

Membuat lapangan usaha baru merupakan salah satu kerakternya. Terpandang sebagai orang sukses sudah biasa. Usaha yang digelutinya membuahkan hasil yang melimpah. Dengan dukungan moral dari keluarganya, dia bisa menjadi orang yang sukses. Jika menjumpai beberapa masalah  dan langsung menyerah bukan Budi namanya.
Seorang yang dibesarkan dalam keluarga yang berkecukupan dan kebutuhan hidup yang selalu tercukupi. Hal itu tidak membuatnya merasa bangga. Namun kegigihan dan semangatnyalah yang patut menjadi ancungan jempol.
Setelah pengumuman kelulusan sekolahnya di STM, Budi membawa hasil belajarnya selama 3 tahun. Dengan penuh bangga Budi menemui keluarganya.
“Ayah Aku mendapat hasil ujian terbaik.”
“Wah … hebat. Ayah sangat bangga pada mu. Ayah sarankan kamu melanjutkan ke perguruan tinggi terbaik di Indonesia.”
“Tapi Aku tidak ingin melanjutkan sekolah, Aku hanya ingin menjadi wirausaha seperti kakek.”
Sang Ayah terus saja membujuk agar Budi melanjutkan sekolahnya, namun dengan pendirian yang kuat Budi menolaknya. Dengan adanya dukungan dan bantuan dari kakeknya, ia dapat memulai usaha dengan cara mengelola selipan keluarga yang berada disebah rumahnya. Pengalaman membantu kakek adalah modal utama budi menjalankan selipan. Usia muda bukan sebuah penghalang Budi untuk menyaingi pengusaha-pengusaha besar. Walaupun tidak mudah untuk menjalankan usaha tersebut Budi tetap bersemangat.
Bahkan ketika sedang diterpa masalah Budi tetap bekerja keras dan tak pernah putus asa. Setelah memetik hasil yang cukup banyak dari selipan tersebut, Budi memiliki gagasan untuk mengembangkan usahanya lagi.
“Kau mampu menjaga dan mengembangkan usaha ini,” kata Kakek.
Dengan kepastian yang semakin besar, Budi membuka selipan baru ditempat yang berbeda. Hingga ia mempunyai 3 selipan. Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya Budi dapat membangun keluarga barunya bersama isatrinya Sinta. Mereka dikaruniani 3 orang anak, 2 diantaranya laki-laki. Sejalan dengan bertambahnya usia anak-anaknya, usahanya sudah semakin berkembang.
Tidak ingin hanya bergantung pada usaha selipan, maka Budi mencari ide untuk memperluas usahanya. Pemikirannya berujung pada usaha film gedung bioskop. Kemudian mulai dibangunlah gedung bioskop dengan nama Gedung Bioskop Braling di Kalikabong. gedung bioskop itu dikelola Budi dan sang istri.
“Bioskop ini semakin lama semain ramai saja, aku yakin ini keberhasilan kita bersama,” kata Sinta dalam hati.
Semua orang mengunjungi gedung bioskop braling. Muda mudi dan orang tua. Namun seiring dengan kemajuan teknologi masyarakat semakin mudah menjangkau film tanpa harus datang ke bioskop.
“Bagaimana ini ayah, bioskop sudah mulai sepi. Apa yang akan kita lakukan?”
“Iya benar. Sepertinya kita harus segera menutup gedung bioskop braling sebelum kerugian kita semakin besar,” kata Budi.
“Tapi jika bioskop ditutup penghasilan kita akan turun secara derastis.”
“Jika begitu kita harus membuka usaha baru yang lebih menguntungkan.”
Namun Sinta tidak yakin jika usaha Budi untuk membuka usaha baru akan berjalan sesuai dengan rencana. Keraguan Sinta akhirnya terhapuskan hanya dengan melihat semangat dan kegigihan dari suaminya. Ribuan ide telah diperkirakan oleh Budi, tapi tetap saja belum menemukan yang cocok. Setelah mengamati keadaan disekitar lingkungan, akhirnya Budi menemukan ide tentang usaha baru yang akan ia geluti.
“Usaha yang berhubungan dengan olahraga. Disekitar sini belum ada hal yang seperti itu, aku yakin itu akan menarik perhatian masyarakat,” ujar Budi.
“Itu ide yang menarik. Tapi bagaimana cara kita untuk memulai usaha itu? Sementara modal yang kita miliki sekarang hanya bersumber pada 3 selipan saja,” jawab istrinya.
“Kita bisa mengubah gedung bioskop menjadi lapangan indoor tenis.”
Istrinya membenarkan apa yang dikatakan Budi. Dengan keputusan yang telah disetujui, akhirnya gedung bioskop braling diganti menjadi Lapangan Indoor Tenis Utama. Belum lama setelah Lapangan Indoor Tenis Utama dibuka sudah banyak menarik perhatian dari masyarakat. Hal itu karena lapangan indoor tenis yang pertama di Purbalingga. Semakin hari semakin ramai. Di lain tempat satu selipan milik Budi diberikan kepada ibunya guna membiayai adik-adiknya yang masih bersekolah.
Karena peminat lapangan tenis utama mulai menurun akhirnya Budi mulai memikirkan ide usaha barunya lagi. Seperti biasanya ia menemukan sebuah ide yang belum ada di lingkungan. Sekarang Budi menemukan ide untuk membuat usaha lapangan futsal. Namun karena modal pertama usaha lapangan futsal begitu besar, sehingga hal tersebut menyulitkan Budi. Banyak hal yang perlu disiapkan untuk membuat sebuah lapangan futsal yang bagus. Masalah modal ini yang membuat Budi begitu kebingungan. Ia berusaha mencari bantuan modal kebeberapa tempat namun belum bisa mencukupi.
Lama-lama istri yang selalu mendukungnya mulai berputus asa dan mengusulkan ide usaha yang lain. Namun Budi tidak goyah pendirian, dia tetap yakin jika usaha lapangan futsal akan sangat menguntungkan. Walaupun memerlukan modal awal yang besar.
“Bagaimana jika kita membuka usaha selain lapangan fitsal? Masih banyak usaha yang belum kita coba,”  tanya sang istri.
“Tapi usaha ini akan sangat menguntungkan jika sudah beroprasi.”
“Bagaimana dengan modalnya? Apa kita bisa mengumpulkan modal sebesar itu.”
Keraguan dan kebingungan semakin menggunung. Namun Budi tidak tinggal diam, dia mulai mencari ide untuk mendapatkan modal. Kemudian Budi bertemu dengan seseorang yang merupakan agen resmi penjual lapangan futsal, orang itu adalah Tono. Budi berfikir bahwa ini merupakan sebuah jalan yang mempermudah perjalanan usahanya. Tono menjelaskan banyak hal mengenai usaha lapangan futsalnya. Dia juga mengatakan akan membantu membangun lapangan futsal yang Budi inginkan dengan biaya yang lebih murah dari biasanya.
Budi semakin tertarik dengan tawaran Tono, karena Budi belum mempunyai banyak informasi mengenai pendirian usaha seperti itu maka Budi berencana mengajak Tono bekerjasama. Tidak memerlukan waktu lama untuk Tono menyetujui hal itu.
“Untuk mendirikan sebuah lapangan futsal harus ada lahan yang bagus dan luas. Apa kamu sudah mempersiapkan tempatnya?”
“Tempat bagus dan luas sudah ada, yaitu lapangan indoor tenis utama.”
“Kalau begitu kita tinggal mencari modal untuk membeli dan membangun lapangan futsalnya,” kata Tono.
Budi kemudian menjelaskan semua usaha yang dilakukan demi mendapatkan modal untuk membangun sebuah lapangan futsal, tanpa mengetahui dimana tempat yang menjual lapangan futsal. Tono menawarkan pada Budi tempat untuk membeli lapangan futsal. Budi sangat senang dengan tawaran Tono, kemudian ia meminta Tono bekerjasama dengannya. Tono mengatakan bahwa modal  yang telah Budi miliki masih kurang, jadi ia meminta Budi untuk berusaha mencari modal lagi.
Sesampai Budi di rumah ia menceritakan tentang tono pada istrinya. Sinta begitu senang mendengar hal tersebut.
“Ayah bagaimana kalau kita meminjam modal di bank?” usul Sinta.
“Benar juga. Dengan begitu kita bisa mendapatakn modal dengan cepat. Kalau begitu ayo kita pergi ke bank sekarang, jangan buang-buang waktu lagi.”
Budi dan sang istri pergi ke bank meminjam modal yang begitu besar. Setelah meminjam di bank Budi segera menemui Tono. Kemudian Budi memberikan semua modal yang ia miliki. Kemudian beberapa hari setelah itu pembangunan lapangan futsal dimulai. Setelah lapangan futsal yang diberi nama lapangan futsal utama selesai dibangun, Budi dan Tono membuat perjanjian bagi hasil dari usaha ini. Kemudian lapangan futsal utama resmi dibuka.
Setelah beroprasi beberapa bulan, keuntungan yang didapat sangat menguntungkan bagi Budi. seiring dengan berjalannya waktu, Budi akhirnya tau bahwa untuk mendirikan sebuah lapangan futsal tidak membutuhkan modal yang begitu banyak seperti dirinya dulu. Dan yang lebih mengejutkan Budi yaitu Tono merupakan seorang calo, karena telah memeras ratusan juta modal awal pendirian lapangan futsal utama. Namun Tono sudah tidak dapat ditemui lagi, entah menghilang kemana.
Akibatnya Budi sekarang terjerat hutang yang sangat besar di bank. Setelah dihitung-hitung dengan keuntungan yang didapat dari usaha lapangan futsal utama, ternyata masih kurang untuk melunasi hutangnya dibank. Dengan sangat terpaksa setiap bulannya budi harus mengambil sebagian besar keuntungan dari lapangan futsal utama untuk melunasi hutangnya di bank.
Sekarang hutang Budi dibank sudah teratasi. Saat ini Budi memiliki sebuah lapangan futsal dan 2 usaha selipannya. Seiring dengan kemajuan zaman, masyarakat sudah lebih menyukai membeli beras yang sudah siap masak dari pada pergi ke selipan. Akibatnya selipan milik Budi menjadi sepi. Satu selipanpun akhirnya ditutup dan dijual. Selipan satunya masih tetap dipertahankan.
“Benar juga. Selipan itu bisa dibuat menjadi usaha lapangan futsal lagi,” katanya dalam hati.
Kemudian Budi membicarakannya dengan istri dan ketiga anaknya, karena semua semua setuju akhirnya selipan dibongkar dan digantikan dengan lapangan futsal. Diberi nama lapangan futsal Garuda.
Setelah memiliki 2 lapangan futsal. Lapangan futsal yang Budi miliki sangat dipercaya fasilitasnya oleh para pengunjung. Dengan fasilitas lengkap seperti lapangan futsal berstandar FIFA, parker luas, WC, kantin, tribun penonton dan CCTV semakin menambah minat pengunjung. Sekarang penghasilan Budi untuk satu lapangan futsal sudah mencapai sekitar Rp500.000,00 sampai Rp1.500.000,00 per hari.

Penghasilan sebesar itu sebanding dengan kerja keras yang telah dilakukannya selama ini. Semua usaha yang dirintisnya membuahkan hasil yang memuaskan. Usahanya selama bertahun-tahun terbayar lunas. Lika-liku perjuangan Budi akhirnya berbuah manis. Si perintis itu masih merintis usaha baru hingga saat ini. 

Puisi.Indonesia.

INDONESIA

Indonesia adalah negara yang kaya
Kaya akan sumber daya
Kaya akan budaya
Dan kaya akan suku bangsa


Sumber daya di Indonesia
Sangatlah melimpah
Di berbagai tempat selalu tersedia
Dan tak akan ada habisnya


Budaya Indonesia jutaan jumlahnya
Tersebar di seluruh daerah
Selalu dilestarikan keadaannya
Dan akan selalu dijaga sepanjang masa
               
Ratusan suku bangsa ada di Indonesia
Tinggal di berbagai daerah
Akan bersatu walau berbeda
Dan membela bangsa tercinta

PDK Batik

LAPORAN HASIL KERJA SISWA
 PRAKRYA DAN KEWIRAUSAHAAN SEMESTER II

KELAS X MIIA 4


Nama Klompok :
1)    Akhsanun Nadiyya                 ( 01 )
2)    Jauharoh Fadiyah                    ( 15 )
3)    Putri Anindiya Zahrani           ( 23 )
4)    Rochmah Nofiana C                ( 28 )
5)    Sesa Tri Lestari                       ( 32 )
6)    Shali Oktiana                          ( 33 )

KATA PENGANTAR
      Assalamu’alaikum wr.wb.
      Puji  syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyelesaikan laporan yang  berjudul “Laporan Kerja Siswa Karya Kerajinan Limbah Tekstil”. Laporan  ini kami  buat dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan.
Terimakasih kami ucapkan kepada :
1.    Ibu Isni selaku guru pembmbing yang telah memberikan banyak arahan dan ilmu yang bermanfaat dalam kegiatan ini.
2.    Orang tua kami yang telah mendukung kegiatan ini dan membatu kami sebisa mungkin.
3.    Teman teman kelas X MIIA 4 yang telah mendukung dan membantu kami dalam melaksanakan kegiatan ini.
            Laporan  ini berisi tentang latar belakang dan tujuan dibuatnya laporan, tinjauan pustaka, dan rangkaian kegiatan kerja siswa.
            Kami sadar bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kami memohon maaf apabila ada kekurangan dalam laporan  yang kami buat. Terimakasih.
            Wassalamu’alaikum wr.wb.


                                                              Purbalingga, 16 April  2015 


                                                                          Penyusun





DAFTAR ISI

Daftar isi        . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
KATA PENGANTAR           . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang         . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B.   Tujuan           . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB II TINJAUAN PUSTAKA        . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A.   Prakarya Dan Kewirausahaan
B.   Batik
C.   Tekstil
D.   Karya Kerajinan Limbah Tekstil
BAB III KEGIATAN KERJA SISWA
A.   Desain Pengemasan  
B.   Pembuatan Desain Produk . . . . . . . . .
C.   Sumber daya yang dibutuhkan . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
D.   Teknik yang digunakan untuk KKLT . .
E.   Daftar rancangan kerja KKLT . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB IV PENUTUP
A.   Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B.   Saran               . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR PUSTAKA            . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


BAB I
PENDAHULUAN
A.         Latar Belakang
§  Untuk melengkapi tugas prakarya dan kewirausahaan dalam bidang pengolahan limbah tekstil.
§  Merangkum proses yang telah kami lakukan dalam pengolahan karya kerajinan tekstil sampai cara pemasaran.


B.         Tujuan
§  Untuk melengkapi tugas prakarya dan kewirausahaan dalam bidang pengolahan limbah tekstil yang telah kami kerjakan pada semester sebelumnya.
§  Mengevaluasi seberapa kami memahami materi yang telah diberikan.
§  Meningkatkan kreatifitas yang kami miliki.
§  Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam diri kami.
§  Berbagi pengalaman yang pernah kami rasakan agar menumbuhkan semangat bagi teman-teman pembaca.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.  Prakarya dan Kewirausahaan
Prakarya dan kewirausahaan (PDK) dapat di definisikan  sebagai hasil kerja yang belum jadi.
Kewirausahaan dapat didefinisikan proses kemanusiaan (human process) yang berkaitan dengan kreativitas dan inovasi dalam memahami peluang, mengorganisasi sumber-sumber, mengelola sehingga peluang itu terwujud menjadi suatu usaha yang mampu menghasilkan laba atau nilai untuk jangka waktu yang lama. Definisi lain adalah suatu kemampuan (ability) dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.

B.  Batik
Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan.

Batik dibedakan menjadi 2 diantaranya yaitu :
Ø  Batik Klasik : suatu seni menghias kain dengan bahan penutup lilin untuk membentuk corak hiasan dengan menggunakan canting.
Contoh : batik kawung, batik parangrusak, batik sidomulsi.
Ø  Batik Kontemporer : batik masa kini yang proses pebuatannya lebih banyak dibuat oleh para desainer.
Contoh : batik bentuk manusia, hewan, tumbuhan, rokh, dan bentuk bentuk abstrak.

Berikut perbedaan anatara batik klasik dan batik kontemporer :
Ø  Batik klasik
1.    Motifnya terikat aturan dan satu motif untuk satu kain
2.    Warna cenderung lebih gelap
3.    Menggunakan pewarna alami
4.    Alat pembuatan batik menggunakan canting
5.    Harga relatif mahal
6.    Proses pembuatan membutuhkan waktu yang lama
7.    Mengutamakan nilai filosofi atau simbolis

Ø  Batik kontemporer
1.    Motifnya tidak terikat dengan aturan apapun dan dalam satu kain bisa terdapat beberapa motif
2.    Warna cenderung lebih terang
3.    Menggunakan pewarna buatan
4.    Alat pembuatan batik menggunakan mesin seperti cetakan
5.    Harga relatif lebih murah
6.    Proses pembuatan membutuhkan waktu yang lebih singkat
7.    Mengutamakan nilai estetika

Alat-alat yang dibutuhkan dalam pembuatan batik tulis :
1.    Wajan
Yaitu alat yang diletakkan diatas api kompor untuk melelehkan malam menjadi cairan.Wajan ini ada dua macam,yaitu terbuat dari logam atau tanah liat.Masing-masing wajan memiliki keutamaan dan kekurangan tersendiri.Untuk wajan dari tanah liat,akan memudahkan pembatik untuk mengangkat wajan,sebab tidak panas,tapi akan membutuhkan waktu lebih lama daripada wajan dari logam.
Sedangkan untuk wajan dari logam,akan dengan cepat melelehkan malam,namun pegangan wajan akan terasa panas ketika pembatik akan menurunkan dari kompor,sehingga diperlukan kain kecil atau serbet khusus untuk bantuan.
  
2.    Kompor
Fungsinya untuk mengalirkan panas ke wajan agar malam dapat mencair.Kompor ini ada dua jenis.Yang pertama adalah yang dinamakan anglo,kompor yang terbuat dari tanah liat dan berbahan baku arang untuk membuat api.
Ada juga semacam anglo,hanya saja tidak bertingkat dan berbahan baku kayu sebagai pembuat api. Alat ini dinamakan Keren. Kompor jenis lain adalah yang terbuat dari besi dan diberi sumbu serta berbahan baku minyak tanah.

3.    Canting
Alat untuk melukis motif yang diinginkan diatas kain.Terdapat beberapa jenis canting sesuai motif yang diinginkan.


Fungsi kain batik antara lain :
o   Sebagai taplak meja
o   Bahan dasar pembuatan pakainan
o   Bahan pembuatan tirai
o   Bisa untuk hiasan sepatu
o   Bisa untuk hiasan tas dan dompet
o   Membuat asesoris

Macam-macam teknik membatik berdasarkan penggunaan alat :
  1. Teknik Canting Tulis
Adalah teknik membatik dengan menggunakan alat yang disebut canting. Canting berfungsi untuk menorehkan cairan malam / lilin pada pola. Saat kain dimasukkan ke dalam larutan pewarna, bagian yang tertutup malam tidak terkena warna. Membatik dengan canting tulis sepeti ini disebut teknik membatik traisional.
    II.        Teknik Celup Ikat
Adalah teknik membatik pada kain dengan cara mengikat sebagian kain, kemudian kain dicelupkan ke dalam larutan pewarna. Bagian kaian yang diikat atau ditutup lilin tidak akan terkena bahan pewarna. Setelah diangkat dari larutan pewarna kemudian  ikatan dibuka maka bagian yang diikat tidak berwarna. Bagian tersebut tetap berwarna putih. Motif inilah yang disebut motif dalam bentuk negatif atau klise.
   III.        Teknik Printing atau cap
Merupakan cara pembuatan motif batik menggunakan canting cap. Canting cap merupakan kepingan logam atau pelat berisi gambar yanng agak menonjol. Permukaan ccanting cacp yang menonjol dicelupkan ke dalam cairan malam (lilin batik). Selanjutnya canting cap dicapkan pada kain /mori. Canting cap akan meninggalkan motif. Motif inilah yanng disebut klise. Canting cap membuat proses pemalaman lebih cepat. Oleh karena itu, teknik printing dapat menghasilkan kain batik yang lebih benyak dalam waktu yang lebih singkat.
  IV.        Teknik Colet
Yaitu motif batik yang dihasilkan dengan teknik colet tidak berupa klise. Teknik colet disebut juga teknik lukis, yaitu cara mewarnai pola batik dengan  mengoleskan cat atau pewarna pada kain jenis tertentu pada pola batik dengan alat khusus atau dengan kuas.


C.   Tekstil
Tekstil adalah material fleksibel yang terbuat dari tenunan barang. Kerajinan tekstil di bedakan menjadi 2 yaitu kerajinan tekstil modern dan kerajinan tekstil tradisional.
Hal yang membedakan kerajinan tekstil modern dan kerajinan tekstil tradisional yaitu :
Ø  Alat pembuatannya : tekstil modern menggunakan mesin, sedangkan tekstil tradisional masih menggunakan alat bertenaga manusia / menggunakan tanga.
Ø  Fungsinya : tekstil modern untuk memenuhi fungsi praktis, sedangkan tekstil tradisional untuk memenuhi fungsi simbolis.
Jenis-jenis kerajinan tekstil :
a)    Batik
Motif batik yang dalam proses produksinya tidak menggunakan malam / lilin batik alami untuk mewarna, menggambar dan menghias kain. Batik salah satu kerajinan yang paling terkenal di dalam negeri dan luar negeri. Batik Jogja salah satu yang terkenal di kalangan turis asing.

b)    Songket
Songket adalah jenis kain tenunan tradisional Melayu dan Minangkabau di Indonesia.Songket ditenun dengan tangan dengan benang emas dan perak dan pada umumnya dikenakan pada acara-acara resmi.

c)    Tenun 
Yang dimaksud dengan tekstil kerajinan adalah kain tekstil yang dibuat secara manual/tradisional baik proses maupun penggunaan peralatannya, atau didalam proses pertenunannya menggunakan alat tenun.

d)    Sarung
Kain sarung menjadi produk tekstil khas melayu salah satunya Indonesia. Setiap daerah mempunyai motif sarung yang khas.


D.   Karya Kerajinan Limbah Tekstil
Limbah tekstil adalah limbah hasil sisa produksi perusahaan kain atau perusahaan garmer. Aneka karya kerajinan limbah tekstil diantaranya perca dibuat sebagai asesoris, tas laptop, tas, dompet cempal, boneka,dan sepatu. Karya kerajinan limbah tekstil adalah sebuah karya kerajian dengan bahan dasar dari limbah hasil sisa produksi perusahaan kain atau perusahaan garmer.
Klasifikasi produk limbah tekstil :
Ø  Produk limbah tekstil daur ulang ( Recycel)
Contoh : kain perca yang dibuat kembali menjadi sebuah lembaran kain dengan teknik patchwork.
Ø  Produk limbah tekstil yang digunakan kembali ( Reuse )
Contoh : pakaian yang dirancang ulang seolah-olah menjadi baru, misalnya kaos yang sudah usang dicelup dan ditambahkan teknik sablon di atasnya.
Motif ragam hias pada kerajinan limbah tekstil :
Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentukbentuk flora, fauna, figuratif, dan bentuk geometris. Ragam hias tersebut dapat diterapkan pada media dua dan tiga dimensi.
1.    Ragam Hias Flora Flora sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora mudah dijumpai pada barang-barang seni seperti batik, ukiran, dan tenunan.
2.    Ragam Hias Fauna merupakan bentuk gambar motif yang diambil dari hewan tertentu. Hewan pada umumnya telah mengalami perubahan bentuk atau gaya. Beberapa hewan yang biasa dipakai sebagai objek ragam hias adalah kupu-kupu, burung, kadal, gajah, dan ikan.

3.    Ragam Hias Geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentukbentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Ragam hias geometris juga dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias.

4.    Ragam Hias Figuratif Bentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif biasanya terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar.


Aneka Karya Kerajinan Limbah Tekstil :
Jenis produk kerajinan limbah tekstil terbagi menjadi dua kelompok yaitu:
1.    Benda Hias
2.    Benda Pakai


Fungsi Karya Kerajinan Limbah Tekstil :
1.    Produk-produk seni kriya banyak diciptakan untuk berfungsi sebagai bendabenda pajangan. Dengan berfungsi sebagai benda pajangan, maka nilai estetik sangat dibutuhkan.
1.    Di samping sekedar sebagai benda pajangan, banyak kita jumpai memiliki fungsi praktis, karena fungsi merupakan hal yang diprioritaskan dalam kerajinan Tekstil.
2.    Di samping sebagai benda pajangan dan terapan, karya seni kriya juga berfungsi sebagai benda mainan. Meskipun sebagai benda mainan, karya seni kriya jenis ini tetap mempertahankan nilai-nilai estetika.
3.    Kerajinan limbah tekstil juga sangat dibutuhkan sebagai sarana pelestarian alam.




 BAB III
KEGIATAN KERJA SISWA
A.    Desain Pengemasan
Desain produk yang kami buat kami desain dengan aplikasi inkscape, memerlukan waktu pembuatan desain 3 jam penuh. Gembarnya seperti berikut ini:


Pada bentuk lingkaran nantinya akan dilubangi dan akan dimasukkan pita sebagai pengait tutupnya. Kemudian pembuatan pengemasannya di eksplorasi dan di kreasikan sesuai dengan keinginan kita agar hasil akhirnya menjadi lebih bagus.


B.    Pembuatan Desain Produk
Disaat pembuatan desain produk kami menggunakan desain yang kami dapat dari guru pembimbing kami. Disaat pembuatan produk batik tersebut kami menambahkan beberapa kreasi hiasan di bagian tepi sesuai dengan kontruksi guru pembimbing kami. Misalnya setelah pola ditutup malam kami tambahakan garis dan titik untuk mengisi ruang yang kosong.Desain produk yang kami desain dalam kain sepanjang dua meter yang akan menjadi produk kami seperti berikut ini :
           


C.    Sumber Daya yang Dibutuhkan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk proyek ini ada Sumber Daya Manusia dan bahan bahan untuk pembuatan. Sumber Daya Manusia yang kami butuhkan disini dalam proses pembuatan desain kami membutuhkan keterampilan manusia untuk mengalokasikannya dan proses berfikir untuk menampilkan ide - ide yang nantinya akan dibuat. Untuk bahan-bahan disini juga berasal dari buatan manusia dari sisa pembuangan maupun buatan baru. Dalam proyek ini kami menggunakan sumber daya manusia sebanyak 6 siswa dan dibantu guru pembimbing kami.
Selain sumber daya manusia kami juga membutuhkan sumber daya lain seperti alat elektronik dan internet untuk membantu kami dalam pembuatan laporan. Ada juga kain yang digunakan sebagai produk batik. Semua alat dan bahan yang kami butuhkan dalam pembuatan produk serta pengemasannya.

D.    Teknik yang Digunakan untuk KKLT
Teknik yang digunakan untuk proyek KKLT untuk pengemasan ini dari tahap pertama sampai akhir, yaitu:
1.    Desain
2.    Penjiplakan
3.    Pengguntingan
4.    Pengeleman/penempelan hiasan (perca)
5.    Penyelesaian
Untuk teknik pembuatan produk yang kami hasilkan kami membuat taplak meja dengan tahapan sebagai berikut:
1.    Desain
2.    Penjiplakan Desain
3.    Membatik/Pencantingan
4.    Pencoletan
5.    Pencelupan
6.    Finishing
E.  Daftar rencana kerja
1.    Melakukan perencanaan




BAB IV
PENUTUP
A.      Kesimpulan
            Karya kerajinan limbah tekstil adalah karya kerajinan yang terbuat dari limbah sisa produksi hasil proses produksi garmen(tekstil). Limbah tersebut dapat berupa limbah padat seperti tali kord,kerah,busa pelapis,bisban,kancing dan cones pada bekas benang ataupun limbah cair seperti air bekas pewarnaan.
            Karya kerajinan limbah tekstil diklasifikasikan menjadi 2 yaitu produk limbah tekstil daur ulang(recycle) dan produk limbah tekstil yang digunakan kembali(reuse).Contoh dari recycle yaitu kain perca yang dibuat kembali menjadi sebuah lembaran kain dengan teknik patchwork.Contoh dari reuse kaos yang tidak terpakai dapat dibuat menjadi tas.
            Limbah tekstil dapat dimanfaatkan kembali setelah melalui proses pembersihan. Ketrampilan membuat karya kerajinan limbah tekstil berguna  menambah nilai tambah pada benda tersebut agar bernilai ekonomi tinggi dan dapat menjadi sebuah peluang bisnis.Dengan memanfaatkan limbah tekstil dapat mendukung progam pemerintah dalam pendaur ulangan sampah yang sedang gencar digalakkan berbagai kalangan.

B.      Saran
Kami memiliki beberapa saran yang bersangkutan dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut, diantaranya yaitu :
1.    Dalam membuat karya kerajinan limbah tekstil harus tetap memperhatikan unsur balance,comfortable,unity,dan keharmonisan.
2.    Sebelum menggunakan bahan dari limbah, sebaiknya bahan dibersihkan terlebih dahulu mengingat bahan yang kita gunakan adalah limbah atau sampah yang tentunya mengandung banyak bakteri.
3.    Sekolah memberikan fasilitas yang layak digunakan dalam proses pembuatan karya kerajinan limbah tekstil.
4.    Saat pembuatan karya kerajinan limbah tekstil waktu digunakan secara efektif.
5.    Melatih siswa dalam mengembangkan kreatifitas.